Artichem - Dibalik Pahitnya Pare (Momordica charantia L.)

Image result for bitter melon
Momordica charantia L. (www.specialtyproduce.com) 
Pare (Momordica charantia) merupakan buah yang masih satu famili dengan ketimun dan semangka, yaitu famili Cucurbitaceae. Buah yang berasal dari tanaman yang merambat ini dikenal karena rasanya yang sangat pahit. Karena rasanya tersebut, banyak orang yang kurang menyukai pare. Lalu sebenarnya, apa yang menyebabkan pare terasa begitu pahit? 
Senyawa momordicin (termasuk kelompok quinine) yang terdapat pada tanaman famili Cucurbitaceae inilah yang menyebabkan mengapa pare terasa pahit jika dimakan. Momordicin merupakan senyawa golongan alkaloid, yaitu senyawa yang bersifat basa sehingga terasa pahit. Terdapat beberapa jenis senyawa turunan momordicin, diantaranya momordicin I (biasanya terdapat pada daun), momordicin II, serta momordicin-28 (Begum et al. 1997). Selain itu, terdapat senyawa turunan momordicin lain dengan gugus fungsi yang berbeda, yaitu momordicinin (banyak terdapat pada buah), momordicilin, momordenol, momordin, dan momordolol (Grover dan Yadav 2004). 
Pare kaya akan senyawa fitokimia yang baik untuk kesehatan. Walaupun terasa pahit, senyawa turunan momordicin, yaitu momordicin-28, telah diteliti memiliki aktivitas penurunan kadar kolesterol melalui aktivitas grup sel Caco-2 di usus (Wang et al. 2009). Menurut Song dkk. (2009),  senyawa momordicin dapat menurunkan kadar lipid darah, aterosklerosis aorta, dan lipidosis aorta melalui apolipoprotein E yang berada pada usus. 
Struktur molekul momordicin (Upadhyay et al. 2015).
Selain momordicin, terdapat senyawa fitokimia lain pada pare yang tentunya memiliki efek kesehatan yang baik, diantaranya curcubitacin, charantin, dan vicine (Upadhay et al. 2015).

Struktur molekul senyawa cucurbitacin (https://en.wikipedia.org/wiki/curcubitacin)
Senyawa cucurbitacin  merupakan salah satu senyawa golongan triterpenoid, yaitu senyawa yang kerangka karbonnya tersusun dari enam unit isoprena. Isoprena sendiri (2-metil-1,3-butadiena) merupakan salah satu penyusun senyawa biologi yang penting yang disintesis melalui jalur HMG-CoA reduktase. Jenis senyawa turunan curcubitacins yang telah ditemukan pada pare sangat banyak, diantaranya pentanorcurcubitacins, octanocurcubitacin, dan trinorcurcubitacin (Chen et al. 2009). Senyawa ini juga dapat ditemukan pada bentuk glikosidanya (pada C nomor 3 terikat salah satu jenis molekul glukosa) (Liu et al. 2009). 
Dong dkk. (2010) mengatakan bahwa cucurbitacins memiliki potensi sebagai senyawa antikanker dan antitumor melalui mekanisme inhibisi jalur Janus kinase/Signal Transducer Activator of Transcription-3 (JAK/STAT3). Selain itu, senyawa curcubitans diketahui memiliki aktivitas antidiabetes, anti-inflamasi, dan mencegah arterosklerosis (Kaushik et al. 2015).  Bahkan baru-baru ini Cao et al. (2018) menemukan bahwa senyawa cucurbitan glikosida pada buah pare memiliki aktivitas sebagai anti-aging (anti-penuaan). 

Sama halnya dengan cucurbitacin, charantin merupakan salah satu senyawa golongan triterpenoid yang banyak terdapat pada bagian buah pare. Charantin ini merupakan gabungan dari dua senyawa, yaitu sitosteril glukosida dan stigmasteril glukosida. Menurut Lotlikar dan Rao (1962) dalam Kaushik et al. (2015), charantin memiliki aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah) sehingga berpotensi sebagai antidiabetes. Pada biji pare, banyak terkandung senyawa vicine, yaitu senyawa golongan alkaloid, yang juga dapat memberikan efek hipoglikemik (Handa et al. 1990). 

Selain itu, menurut Kaushik dkk. (2015), terdapat beberapa khasiat lain dari buah pare:
1. Antifertilisasi
Mengonsumsi daun dan buah pare dapat mengurangi produksi sperma
2. Antivirus
Senyawa fitokimia pada pare (terutama momordicosida A dan B) memiliki aktivitas antivirus terhadap virus Epsteinn-Barr, herpes, dan HIV secara in vitro (diuji di luar tubuh manusia).
3. Antibakteri
Buah pare memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli,  bakteri penyebab TBC, dan Heliobacter pylori  (bakteri penyebab tukak lambung).
4. Antimalaria
Ekstrak pare telah diketahui dapat menghambat Plasmodium sp. penyebab malaria secara in vivo dan in vitro
5. Immunomodulator
Pare dapat meningkatkan sistem imun dengan meningkatkan produksi interferon dan sel natural killer.

Itulah fakta dibalik pahitnya pare. Ternyata walaupun pahit, pare memberikan banyak khasiat bagi kesehatan, lho. 
"Sama seperti hidup, terkadang kita dihadapkan pada pahitnya cobaan hidup. Namun percayalah, pahit getir tersebut akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih kuat. "
Seperti halnya pare ðŸ˜Š.

You Might Also Like

1 comments

  1. Cure herpes forever.. with herbal product…Email robinsonbuckler11((@))gmail.com,...............

    ReplyDelete